Simak Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China
China tidak cuma Beijing serta Shanghai. Ada diantara ke-2 dua kota besar itu, ada Kota Weifang yang jadi tempat kelahiran layang-layang pertama di China.
Kota Weifang ada di Propinsi Shandong, China. Propinsi Shandong sendiri ada pas diantara Kota Beijing serta Shanghai. Shandong dapat ditempuh dengan kereta cepat dengan waktu seputar 5 jam dari Beijing.
Weifang jadi ibukota dari Propinsi Shandong. detikTravel mendapatkan peluang buat bertandang ke Shandong beserta Dwidaya Tur, minggu saat lalu.
Baca Juga : Harga Tiket dan Agen Bus Lorena
Bila dibanding dengan Beijing serta Shanghai, Weifang memang nampak lebih teduh. Kondisi romantis di dalam kota bakal nampak dengan jelas demikian menginjakkan kaki disana.
Ada suatu object wisata perlu di Weifang, Yangjiabu. Yangjiabu sendiri dulunya merupakan perkampungan dengan marga Yang. Di sinilah lahir peristiwa layang-layang https : //www. detik. com/tag/layang_layang.
Layang-layang pertama dibikin oleh Lu Ban, seseorang tukang kayu dari Dinasti Zhou. Dari tangannyalah lahir layang-layang pertama di China, seputar 2. 500 tahun yang saat lalu.
Pada zaman itu, layang-layang tidak dimainkan seperti saat ini. Tetapi jadikan menjadi alat perang. Hingga lantaran jasanya, Lu Ban jadikan God of Architecture.
" Dahulu layang-layang terbuat dari sutera, " kata Dennis, seseorang pemandu dari China Internasional Travel Service (CITS) .
Memandang soal ini, Pemerintah China melestarikan Yangjiabu menjadi desa wisata peristiwa. Buat dapat masuk kesini, turis bakal digunakan ticket seharga 60 Yuan atau seputar Rp 126. 000 per orang.
Dari depan desa udah terpajang gapura cantik serta 3 dewa yang melambangkan kemakmuran, kebahagiaan serta kekayaan. Di sekelilingnya ada lapangan luas sebelum masuk ke daerah pagoda.
Di daerah pagoda ada taman kecil yang cantik. Disamping kirinya ada layang-layang sebagai jatidiri dari Yagjiabu.
Kemudia bakal nampak 12 patung shio sebagai pintu masuk ke arah pagoda. Pagoda itu mempunyai 5 lantai yang dapat ditelusuri.
Waktu masuk ke pagoda, traveler bakal di sambut dengan prasasti terbalik yang menuturkan mengenai peristiwa layang-layang. Pagoda itu dihiasi dengan ornament bungan di langit-langitnya, benar-benar cantik.
Naik ke lantai 2, bakal ada layang-layag naga raksasa sebagai pemenang di International Kite Festival pada tahun 1997. Eits, layang-layang ini cuma duplikatnya saja. Tetapi dibikin semirip mungkin dnegan aslinya.
Artikel Terkait : Harga Tiket dan Jadwal Kapal Ferry Batam – Singapore
Bila di lantai 3, ada suatu lukisan dari zaman kerajaan dulu. Dikisahkan, raja itu mempunyai 100 anak serta mereka bermain berbarengan pada suatu gambar.
Beda dengan 2 lantai awal mulanya. Di lantai 4 serta 5, traveler bakal dibawa buat nikmati panorama seputar Yangjiabu. Dari depan pintu bakal nampak panorama dari lapangan hingga sampai gapura pintu masuk.
Memutar ke belakang bangunan, bakal nampak daerah Yangjiabu. Disamping kanan merupakan daerah desa lama yang jadi rumah masyarakat. Bila di sisi kiri merupakan daerah baru yang dibikin pemerintah buat Yangjiabu.
Kota Weifang ada di Propinsi Shandong, China. Propinsi Shandong sendiri ada pas diantara Kota Beijing serta Shanghai. Shandong dapat ditempuh dengan kereta cepat dengan waktu seputar 5 jam dari Beijing.
Weifang jadi ibukota dari Propinsi Shandong. detikTravel mendapatkan peluang buat bertandang ke Shandong beserta Dwidaya Tur, minggu saat lalu.
Baca Juga : Harga Tiket dan Agen Bus Lorena
Bila dibanding dengan Beijing serta Shanghai, Weifang memang nampak lebih teduh. Kondisi romantis di dalam kota bakal nampak dengan jelas demikian menginjakkan kaki disana.
Ada suatu object wisata perlu di Weifang, Yangjiabu. Yangjiabu sendiri dulunya merupakan perkampungan dengan marga Yang. Di sinilah lahir peristiwa layang-layang https : //www. detik. com/tag/layang_layang.
Layang-layang pertama dibikin oleh Lu Ban, seseorang tukang kayu dari Dinasti Zhou. Dari tangannyalah lahir layang-layang pertama di China, seputar 2. 500 tahun yang saat lalu.
Pada zaman itu, layang-layang tidak dimainkan seperti saat ini. Tetapi jadikan menjadi alat perang. Hingga lantaran jasanya, Lu Ban jadikan God of Architecture.
" Dahulu layang-layang terbuat dari sutera, " kata Dennis, seseorang pemandu dari China Internasional Travel Service (CITS) .
Memandang soal ini, Pemerintah China melestarikan Yangjiabu menjadi desa wisata peristiwa. Buat dapat masuk kesini, turis bakal digunakan ticket seharga 60 Yuan atau seputar Rp 126. 000 per orang.
Dari depan desa udah terpajang gapura cantik serta 3 dewa yang melambangkan kemakmuran, kebahagiaan serta kekayaan. Di sekelilingnya ada lapangan luas sebelum masuk ke daerah pagoda.
Di daerah pagoda ada taman kecil yang cantik. Disamping kirinya ada layang-layang sebagai jatidiri dari Yagjiabu.
Kemudia bakal nampak 12 patung shio sebagai pintu masuk ke arah pagoda. Pagoda itu mempunyai 5 lantai yang dapat ditelusuri.
Waktu masuk ke pagoda, traveler bakal di sambut dengan prasasti terbalik yang menuturkan mengenai peristiwa layang-layang. Pagoda itu dihiasi dengan ornament bungan di langit-langitnya, benar-benar cantik.
Naik ke lantai 2, bakal ada layang-layag naga raksasa sebagai pemenang di International Kite Festival pada tahun 1997. Eits, layang-layang ini cuma duplikatnya saja. Tetapi dibikin semirip mungkin dnegan aslinya.
Artikel Terkait : Harga Tiket dan Jadwal Kapal Ferry Batam – Singapore
Bila di lantai 3, ada suatu lukisan dari zaman kerajaan dulu. Dikisahkan, raja itu mempunyai 100 anak serta mereka bermain berbarengan pada suatu gambar.
Beda dengan 2 lantai awal mulanya. Di lantai 4 serta 5, traveler bakal dibawa buat nikmati panorama seputar Yangjiabu. Dari depan pintu bakal nampak panorama dari lapangan hingga sampai gapura pintu masuk.
Memutar ke belakang bangunan, bakal nampak daerah Yangjiabu. Disamping kanan merupakan daerah desa lama yang jadi rumah masyarakat. Bila di sisi kiri merupakan daerah baru yang dibikin pemerintah buat Yangjiabu.
Komentar
Posting Komentar