Simak Nikmati Homestay Kampung Flory Yogyakarta Dikelola Penduduk Lokal

Desa Wisata Kampung Flory atau juga dikenal dengan Kampung Flory di Kabupaten Sleman Yogyakarta terakhir semakin ramai disambangi, terutamanya waktu akhir minggu. Pantauan Tempo, tempat parkir desa wisata seluas 3.000 hektare di tepi Kali Bedog itu hampir tetap penuh terutamanya waktu Jumat, Sabtu, serta puncaknya Minggu.

Kendaraan pribadi ataupun bus-bus pengangkut wisatawan dari beberapa daerah banyak yang datang semenjak pagi sampai mendekati sore. Baik keluarga, pelajar, reuni, outbond, atau sebatas plesir nikmati alam desa yang asri. Ramainya Kampung Flory membuat masyarakat yang ada di seputar desa wisata itu menjalankan homestay bila ada wisatawan yang akan bermalam.

Baca Juga : Harga Kayu Jati

“Di akhir minggu, terpenting waktu libur panjang, homestay di sini sering penuh. Mesti pesan terlebih dulu dari jauh hari awal mulanya,” tutur Syamsudin, pengelola homestay Ayem-Ayem di Kampung Flory Sleman pada Tempo, Minggu 17 Maret 2019. Syamsuddin yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga homestay persis di tepi Kampung Flory menjelaskan harga homestaynya cukuplah beragam.

Satu homestay standard dapat untuk lima sampai enam orang. Homestay itu berbentuk rumah dengan dua kamar tidur, tempat tidur busa, penyejuk hawa, dapur lengkap dengan perlengkapan masak, ruangan keluarga, dan kamar mandi plus teras. Harga nya sekitar mulai Rp 500 ribu /hari per malam. Mengenai homestay ukuran semakin besar yang dapat berisi 10 sampai 15 orang harga nya sekitar Rp 1 juta per malam.

Salah satunya rombongan yang sempat bermalam di homestay Kampung Flory Yogyakarta serta mengundang perhatian ialah waktu Team Nasional atau Tim nasional Sepak Bola U-16 hadir. Mereka hadir serta bermalam di homestay punya Syamsuddin waktu lalu.

Ketua Desa Wisata Flory Sleman, Mujiyono menjelaskan ada belasan homestay yang diurus masyarakat seputar tempat wisata itu. “Desa wisata ini maksudnya mendayakan kekuatan penduduk seputar. Jadi bukan sekedar memercayakan kunjungan, tetapi pun waktu tinggal wisatawan hingga putaran ekonomi berasa,” katanya.

Artikel Terkait : Harga Rumah

Desa wisata yang sah beroperasi semenjak 2016 itu, sering jadi berlangganan outbond serta plesiran keluarga sebab mempunyai sarana cukuplah komplet. Ada fasilitas outbond, wahana bermain, kolam therapy ikan, gazebo, kedai kopi, trek sepeda, sentral kuliner, sampai main air di Kali Bedog yang jernih serta dangkal. Saban minggu, desa wisata ini diprediksikan didatangi lebih dari 700 wisatawan.

Keseluruhan ada tiga restoran memiliki nuansa alam di Kampung Flory yang menyuguhkan beberapa menu ala ndeso yang ramai didatangi wisatawan. Tiga tempat makan, yaitu Restoran Kopi Keceh, Iwak Kalen, serta Bali nDeso, tawarkan harga terangkau. Siappaun dapat masuk ke lokasi Kampung Flory tiada diambil cost alias gratis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmati Hari Libur dengan Wisata Mancing di Jambi Simak Ulasanya

Ternyata Kapal Tanker yang Karam di NTT Rusak Biota Laut

Karena Antisipasi Teror, Wisatawan Wajib Lewat Alat Deteksi di Candi Borobudur