Simak Menyambut Pagi Sembari Cuci Mata di Paloh Naga

Hamparan sawah luas nan hijau beri kesegaran mata waktu menyongsong pagi di Desa Wisata Kampoeng Lama yang ada di Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di desa ini, ada tiga spot yang bisa didatangi. Diantaranya ialah di Agrowisata Paloh Naga. Ruang persawahan yang luas jadi tempat wisata yang di tawarkan di Agrowisata Paloh Naga dibawah pimpinan Direksi Bumdes Satro 316 Desa Denai Lama, Irwanto Naga.

Cukuplah membayar Rp 5.000, pengunjung dapat nikmati keindahan ruang persawahan. Pasti keindahan itu sekaligus juga menjadi latar untuk berswafoto. Cost itu telah termasuk juga parkir kendaraan bermotor.

Baca Juga : Kapal Pelni Lambelu

"Di sini ada tiga spot wisata di tawarkan, yaiti rumah produksi, sanggar seni, serta pendidikan ciri-ciri. Lalu Agrowisata Paloh Naga ini," kata Irwanto, Senin (21/1/2019).

Disebutkan Irwanto, Semasing spot itu mendatangkan daya tariknya sendiri. Seperti di dalam rumah produksi, pengunjung dapat lihat serta ikut serta langsung bagaimanakah cara membuat beberapa variasi dodol.

Untuk di sanggar seni serta pendidikan ciri-ciri, pengunjung dapat lihat dengan cara langsung bermacam hasil kerajinan penduduk ditempat yang dapat juga dibeli. Lalu di spot agrowisata, pengunjung dapat bersantai bersama dengan keluarga serta memanjakan mata dengan lihat ruang persawahan yang cukuplah luas, ciri khas pedesaan.

"Sawah punya penduduk. Luasnya 35 hektare, yang diorganisir, serta penduduk ikut serta menjadi anggota Tubuh Usaha Punya Desa," kata Irwanto.

Tidak sekedar hanya tawarkan spot wisata, pengelola pun ingin mengedukasi penduduk bagaimana mengawasi lingkungan. Ke depan, disediakan satu tempat untuk menyemai ikan serta paket tangkap belut.

Artikel Terkait : Kapal Pelni Sinabung

"Nilai idealisnya, kita ajak beberapa orang untuk perduli jika kita dapat lakukan beberapa hal di persawahan," katanya.

Irwanto menuturkan, Paloh Naga adalah satu dusun di Desa Denai Lama yang mempunyai sejarah sendiri. Mereka sempat membawa nama Paloh Naga di Festival Garapan Tradisionil Kabupaten Deli Serdang serta memperoleh juara pertama.

"Nah, dari sana kita terdorong untuk selalu mengusung nama Paloh Naga. Maksudnya, agar banyak diketahui penduduk luas," Irwanto menandaskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmati Hari Libur dengan Wisata Mancing di Jambi Simak Ulasanya

Ternyata Kapal Tanker yang Karam di NTT Rusak Biota Laut

Karena Antisipasi Teror, Wisatawan Wajib Lewat Alat Deteksi di Candi Borobudur