Liburan Menelusuri Keunikan Rumah Adat Bantayo Poboide di Gorontalo
Jejak riwayat Gorontalo tampak di dalam rumah kebiasaan kerajaan atau seringkali dimaksud Bantayo Poboide di Kabupaten Gorontalo. Rumah ini dibuat oleh Kolonel A.U MI Liputo sebagai tauwa lo lahuwa dalam pengertian titel kehormatan paling tinggi pada seseorang pemimpin di Gorontalo.
Tauwa disimpulkan menjadi khalifah teladan atau dasar. Rumah kebiasaan yang diresmikan pada 15 Januari 1985 itu jadi kebanggaan penduduk Gorontalo.
Rumah kebiasaan adalah simbol kebanggaan satu daerah yang butuh dijaga serta dilestarikan. Bahkan juga, dapat jadikan tempat wisata yang dapat menggenjot penghasilan daerah. Demikian perihal, Bantayo Poboide di Limboto, Kabupaten Gorontalo. Bila dipoles jadi dapat menarik minat masyarakat untuk berwisata.
Baca Juga : Harga Tiket Kapal Cepat Bahari Express Jepara-Karimunjawa
Pembangunan rumah kebiasaan tersebut konon berperan menjadi tempat berkumpulnya beberapa tetua kebiasaan untuk mengulas satu prosesi kebiasaan. Salah seseorang budayawan Gorontalo Irwan Hamzah menjelaskan, rumah kebiasaan Gorontalo biasanya sama walau nama di masing-masing daerah berlainan, tapi yang pasti manfaat dari rumah kebiasaan itu semua sama.
''Itu berperan untuk musyawarah kebiasaan oleh pemuka kebiasaan,'' jelas Irwan.
Diluar itu, rumah kebiasaan pun berperan menjadi tempat semua pekerjaan kebiasaan seperti pagelaran budaya atau pemberian kebiasaan serta sejenisnya. ''Semua kegiatan itu dikerjakan di dalam rumah kebiasaan,'' tuturnya.
Akan tetapi, sekarang ini, rumah kebiasaan Gorontalo itu tinggal satu bangunan yang tampak sunyi serta cuma menaruh beberapa peralaan kebiasaan dan beberapa benda riwayat serta tidak ada kembali pekerjaan prosesi kebiasaan yang dikerjakan di tempat itu. Diinginkan, pemerintah dapat mengatur rumah kebiasaan itu serta dapat jadikan manfaat rumah kebiasaan itu kembali ke tataran sebelumnya.
Walau sekarang ini pemerintah daerah masih pelihara kehadiran rumah kebiasaan itu, hal tersebut belumlah dapat menarik minat penduduk seputar untuk berkunjung ke tempat bersejarah itu.
Ahmad Suge, salah seseorang masyarakat Limboto, menginginkan rumah kebiasaan ini dapat jadikan menjadi pusat pekerjaan budaya seperti yang dikerjakan di beberapa daerah lainnya. "Kesenian yang bernapaskan budaya-budaya Gorontalo butuh digiatkan di dalam rumah kebiasaan itu tidak seperti sekarang ini yang berkesan diacuhkan," jelas Ahmad.
Ahmad menjelaskan, telah semestinya rumah kebiasaan ini di ramaikan serta jadi pusat dari semua bentuk kesenian, supaya nanti generasi muda menjadi generasi penerus dapat lebih kenal budaya Gorontalo.
Artikel Terkait : Harga Tiket dan Jadwal Kapal Ferry Batam – Malaysia
Akan tetapi, sebenarnya, generasi muda sekarang ini malah tidak banyak tahu riwayat serta budaya daerah, demikian sebaliknya semakin banyak mengambil budaya luar. "Walau sebenarnya generasi muda ialah generasi penerus bangsa yang telah selayaknya banyak tahu akan riwayat serta budaya dari daerah ya sendiri," papar Ahmad.
Bukan itu saja, Ahmad menginginkan karenanya ada pekerjaan di dalam rumah kebiasaan ini, tidak hanya dapat jadi salah satunya daya tarik wisatawan, dapat juga meniadakan pandangan orang mengenai terdapatnya daya mistis yang terpendam di dalam rumah kebiasaan itu.
Tauwa disimpulkan menjadi khalifah teladan atau dasar. Rumah kebiasaan yang diresmikan pada 15 Januari 1985 itu jadi kebanggaan penduduk Gorontalo.
Rumah kebiasaan adalah simbol kebanggaan satu daerah yang butuh dijaga serta dilestarikan. Bahkan juga, dapat jadikan tempat wisata yang dapat menggenjot penghasilan daerah. Demikian perihal, Bantayo Poboide di Limboto, Kabupaten Gorontalo. Bila dipoles jadi dapat menarik minat masyarakat untuk berwisata.
Baca Juga : Harga Tiket Kapal Cepat Bahari Express Jepara-Karimunjawa
Pembangunan rumah kebiasaan tersebut konon berperan menjadi tempat berkumpulnya beberapa tetua kebiasaan untuk mengulas satu prosesi kebiasaan. Salah seseorang budayawan Gorontalo Irwan Hamzah menjelaskan, rumah kebiasaan Gorontalo biasanya sama walau nama di masing-masing daerah berlainan, tapi yang pasti manfaat dari rumah kebiasaan itu semua sama.
''Itu berperan untuk musyawarah kebiasaan oleh pemuka kebiasaan,'' jelas Irwan.
Diluar itu, rumah kebiasaan pun berperan menjadi tempat semua pekerjaan kebiasaan seperti pagelaran budaya atau pemberian kebiasaan serta sejenisnya. ''Semua kegiatan itu dikerjakan di dalam rumah kebiasaan,'' tuturnya.
Akan tetapi, sekarang ini, rumah kebiasaan Gorontalo itu tinggal satu bangunan yang tampak sunyi serta cuma menaruh beberapa peralaan kebiasaan dan beberapa benda riwayat serta tidak ada kembali pekerjaan prosesi kebiasaan yang dikerjakan di tempat itu. Diinginkan, pemerintah dapat mengatur rumah kebiasaan itu serta dapat jadikan manfaat rumah kebiasaan itu kembali ke tataran sebelumnya.
Walau sekarang ini pemerintah daerah masih pelihara kehadiran rumah kebiasaan itu, hal tersebut belumlah dapat menarik minat penduduk seputar untuk berkunjung ke tempat bersejarah itu.
Ahmad Suge, salah seseorang masyarakat Limboto, menginginkan rumah kebiasaan ini dapat jadikan menjadi pusat pekerjaan budaya seperti yang dikerjakan di beberapa daerah lainnya. "Kesenian yang bernapaskan budaya-budaya Gorontalo butuh digiatkan di dalam rumah kebiasaan itu tidak seperti sekarang ini yang berkesan diacuhkan," jelas Ahmad.
Ahmad menjelaskan, telah semestinya rumah kebiasaan ini di ramaikan serta jadi pusat dari semua bentuk kesenian, supaya nanti generasi muda menjadi generasi penerus dapat lebih kenal budaya Gorontalo.
Artikel Terkait : Harga Tiket dan Jadwal Kapal Ferry Batam – Malaysia
Akan tetapi, sebenarnya, generasi muda sekarang ini malah tidak banyak tahu riwayat serta budaya daerah, demikian sebaliknya semakin banyak mengambil budaya luar. "Walau sebenarnya generasi muda ialah generasi penerus bangsa yang telah selayaknya banyak tahu akan riwayat serta budaya dari daerah ya sendiri," papar Ahmad.
Bukan itu saja, Ahmad menginginkan karenanya ada pekerjaan di dalam rumah kebiasaan ini, tidak hanya dapat jadi salah satunya daya tarik wisatawan, dapat juga meniadakan pandangan orang mengenai terdapatnya daya mistis yang terpendam di dalam rumah kebiasaan itu.
Komentar
Posting Komentar