Inillah Ambisi Riau Bantu Pemerintah RI Capai Target 20 Juta Turis Asing pada 2019
Tahun 2019 berubah menjadi spesial untuk Indonesia terutama bagian pariwisata. Tahun itu adalah batas akhir sekalian pertaruhan buat penuhi obyek kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sejumlah 20 juta.
Riau menjadi sisi dari Indonesia di belahan barat tentu saja gak mau ketinggal penuhi obyek itu. Beberapa langkah udah disediakan, dimana Dinas Pariwisata (Dispar) Propinsi Riau percaya diri menaikkan jumlahnya wisman ke Bumi Lancang Kuning.
Kepala Dispar Riau Fahmizal Usman menuturkan, kekuatan Riau yang bersisihan dengan Malaysia serta Singapura berubah menjadi keuntungan sendiri. Gak ayal, cross border tourism digunakan lantaran searah dengan program wisata nasional.
" Lintas batas, lantaran di Indonesia sisi barat ini hanya Riau serta Kepulauan Riau yang punyai. Contoh arah Malaka-Dumai, Muar-Dumai, Muar-Bengkalis, Malaka-Bengkalis, Batu Pahat-Meranti, serta Malaka-Meranti, " ucap Fahmi terhadap wartawan, Kamis (27/12/2018) siang.
Fahmi memaparkan, arah lintas itu punyai kekuatan besar dalam penambahan jumlahnya turis asing. Umpamanya saja, di Kota Dumai, rata-rata kursi penumpang capai 90 ribu per tahun, begitu halnya Meranti dengan 72 ribu.
" Tahun depannya ini diusahakan optimal supaya di isi atau dibeli wisatawan asal Malaysia ke Riau, " ucap bekas Kepala Biro Humas Pemerintah Propinsi Riau ini.
Supaya semuanya terwujud, Fahmi mengatakan butuh membuat tiga kerja sama. Pertama, kerja sama pemerintah ditempat dengan asosiasi maupun praktisi wisata buat tampilkan atraksi di jalur-jalur masuk barusan agar mengundang perhatian pengunjung di luar negeri.
Atraksi ini dikemas berbentuk acara yang mendatangkan pagelaran budaya, dimulai dengan silat, tarian Melayu, pertunjukan musik tradisionil, maupun moderen. Hadirnya atraksi ini bisa jadi penarik perhatian buat lantas memberitahu tersedianya tempat, baik di Dumai, Meranti, Rokan Hilir, serta daerah yang lain.
" Umpamanya Cian Cui atau perang air di Meranti, serta Bakar Tongkang di Rokan Hilir. Pokoknya atraksi yang dapat mengundang keramaian, " ucap Fahmi.
Baca Juga : Jadwal Kapal Pelni Pangrango
Buat mendukung atraksi ini, kerja sama ke-2 yaitu dari segi industri, adalah merajut pertalian dengan vendor wisata atau layanan perjalanan dan hotel yang dikemas dengan paket wisata. Hal semacam itu memakai Visit Indonesian Travel Officer (VITO) yang berada di Malaka, Muar, serta Johor.
" Diusahakan optimal VITO ini bikin promo wisata ke Riau. Buat paket wisata dua hari tiga malam, umpamanya saksikan car free night di Bengkalis, juga bisa perang air di Meranti maupun bakar tongkang, " ucap Fahmi.
Kerja sama-sama ke-3, sambung Fahmi, yaitu tourism hub. Dalam masalah ini, yaitu Singapura serta Kuala Lumpur lantaran berubah menjadi transportation hub, dimana penerbangan dari belahan dunia manakah saja masuk kesana.
Langkah barusan kembali memakai VITO bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, lantas memberikan intens maupun subsidi, baik penerbangan maupun kapal laut. Umpamanya, cost ke Riau yang semulanya 40 dolar Amerika berubah menjadi 20 dolar supaya wisatawan maksud Singapura maupun Malaysia tertarik ke Riau.
" Tiga pertalian ini sama sama lengkapi, ada atraksi, paket wisata, serta tourism hub, " tutur Fahmi.
Buat di Riau sendiri, semenjak tahun 2017, perubahan kunjungan wisatawan asing cukuplah moncer. Capaiannya udah diatas 120 ribu kunjungan, dimana angka ini udah melewati RPJMD Propinsi Riau. Tahun depannya dapat ditingkatkan kembali 3 kali lipat.
" Kemampuan kursi kapal dari Muar ke Bengkalis serta Bengkalis dari Malaysia itu 360 ribu. Dengan tiga cara itu jika maksimal, dapat 3 kali lipat kunjungan Wisman ke Riau. Itu baru laut, belum juga hawa, maka dari itu diusahakan optimal dengan atraksi, paket wisata, serta tourism hub, " tegas Fahmi.
Seluruhnya itu, jika berjalan dengan baik dapat memunculkan gerakan ekonomi lewat wisata. Lantaran, tiap-tiap wisman sudah pasti membawa uang serta butuh berbelanja, makan, minum, beli suvenir, serta penginapan.
" Berlangsung rotasi uang, belumlah juga wisatawan berbelanja ke mal, pergi tempat hiburan seperti karaoke, makan di kaki lima maupun rumah makan, " ucapnya.
Oleh karenanya, akses pun berubah menjadi utama dalam parawisata. Masalahnya buang waktu saja jika tempat alam bagus tetapi tidak ada jalan. Demikian perihalnya dengan amenitas seperti tempat penginapan di area wisata.
Artikel Terkait : Jadwal Kereta Api KRL Bandara Soekarno Hatta
" Ini dia unsur parawisata, semua mesti berjalan sejalan. Itu yaitu obyek pada tahun depannya, " tambah Fahmi.
Sejauh ini, Riau punyai tagline wisata " Riau Menegur Dunia " . Kalimat ini udah dipatenkan buat 30 tahun ke depan buat promo wisata Riau.
Kecuali perang air serta bakar tongkang yang udah mendunia, masihlah ada beberapa acara pariwasata yang dapat di nikmati wisatawan sewaktu bertandang ke Riau. Oleh karenanya, Fahmi gak bosan-bosannya mengatakan " Marilah ke Riau " .
Riau menjadi sisi dari Indonesia di belahan barat tentu saja gak mau ketinggal penuhi obyek itu. Beberapa langkah udah disediakan, dimana Dinas Pariwisata (Dispar) Propinsi Riau percaya diri menaikkan jumlahnya wisman ke Bumi Lancang Kuning.
Kepala Dispar Riau Fahmizal Usman menuturkan, kekuatan Riau yang bersisihan dengan Malaysia serta Singapura berubah menjadi keuntungan sendiri. Gak ayal, cross border tourism digunakan lantaran searah dengan program wisata nasional.
" Lintas batas, lantaran di Indonesia sisi barat ini hanya Riau serta Kepulauan Riau yang punyai. Contoh arah Malaka-Dumai, Muar-Dumai, Muar-Bengkalis, Malaka-Bengkalis, Batu Pahat-Meranti, serta Malaka-Meranti, " ucap Fahmi terhadap wartawan, Kamis (27/12/2018) siang.
Fahmi memaparkan, arah lintas itu punyai kekuatan besar dalam penambahan jumlahnya turis asing. Umpamanya saja, di Kota Dumai, rata-rata kursi penumpang capai 90 ribu per tahun, begitu halnya Meranti dengan 72 ribu.
" Tahun depannya ini diusahakan optimal supaya di isi atau dibeli wisatawan asal Malaysia ke Riau, " ucap bekas Kepala Biro Humas Pemerintah Propinsi Riau ini.
Supaya semuanya terwujud, Fahmi mengatakan butuh membuat tiga kerja sama. Pertama, kerja sama pemerintah ditempat dengan asosiasi maupun praktisi wisata buat tampilkan atraksi di jalur-jalur masuk barusan agar mengundang perhatian pengunjung di luar negeri.
Atraksi ini dikemas berbentuk acara yang mendatangkan pagelaran budaya, dimulai dengan silat, tarian Melayu, pertunjukan musik tradisionil, maupun moderen. Hadirnya atraksi ini bisa jadi penarik perhatian buat lantas memberitahu tersedianya tempat, baik di Dumai, Meranti, Rokan Hilir, serta daerah yang lain.
" Umpamanya Cian Cui atau perang air di Meranti, serta Bakar Tongkang di Rokan Hilir. Pokoknya atraksi yang dapat mengundang keramaian, " ucap Fahmi.
Baca Juga : Jadwal Kapal Pelni Pangrango
Buat mendukung atraksi ini, kerja sama ke-2 yaitu dari segi industri, adalah merajut pertalian dengan vendor wisata atau layanan perjalanan dan hotel yang dikemas dengan paket wisata. Hal semacam itu memakai Visit Indonesian Travel Officer (VITO) yang berada di Malaka, Muar, serta Johor.
" Diusahakan optimal VITO ini bikin promo wisata ke Riau. Buat paket wisata dua hari tiga malam, umpamanya saksikan car free night di Bengkalis, juga bisa perang air di Meranti maupun bakar tongkang, " ucap Fahmi.
Kerja sama-sama ke-3, sambung Fahmi, yaitu tourism hub. Dalam masalah ini, yaitu Singapura serta Kuala Lumpur lantaran berubah menjadi transportation hub, dimana penerbangan dari belahan dunia manakah saja masuk kesana.
Langkah barusan kembali memakai VITO bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, lantas memberikan intens maupun subsidi, baik penerbangan maupun kapal laut. Umpamanya, cost ke Riau yang semulanya 40 dolar Amerika berubah menjadi 20 dolar supaya wisatawan maksud Singapura maupun Malaysia tertarik ke Riau.
" Tiga pertalian ini sama sama lengkapi, ada atraksi, paket wisata, serta tourism hub, " tutur Fahmi.
Buat di Riau sendiri, semenjak tahun 2017, perubahan kunjungan wisatawan asing cukuplah moncer. Capaiannya udah diatas 120 ribu kunjungan, dimana angka ini udah melewati RPJMD Propinsi Riau. Tahun depannya dapat ditingkatkan kembali 3 kali lipat.
" Kemampuan kursi kapal dari Muar ke Bengkalis serta Bengkalis dari Malaysia itu 360 ribu. Dengan tiga cara itu jika maksimal, dapat 3 kali lipat kunjungan Wisman ke Riau. Itu baru laut, belum juga hawa, maka dari itu diusahakan optimal dengan atraksi, paket wisata, serta tourism hub, " tegas Fahmi.
Seluruhnya itu, jika berjalan dengan baik dapat memunculkan gerakan ekonomi lewat wisata. Lantaran, tiap-tiap wisman sudah pasti membawa uang serta butuh berbelanja, makan, minum, beli suvenir, serta penginapan.
" Berlangsung rotasi uang, belumlah juga wisatawan berbelanja ke mal, pergi tempat hiburan seperti karaoke, makan di kaki lima maupun rumah makan, " ucapnya.
Oleh karenanya, akses pun berubah menjadi utama dalam parawisata. Masalahnya buang waktu saja jika tempat alam bagus tetapi tidak ada jalan. Demikian perihalnya dengan amenitas seperti tempat penginapan di area wisata.
Artikel Terkait : Jadwal Kereta Api KRL Bandara Soekarno Hatta
" Ini dia unsur parawisata, semua mesti berjalan sejalan. Itu yaitu obyek pada tahun depannya, " tambah Fahmi.
Sejauh ini, Riau punyai tagline wisata " Riau Menegur Dunia " . Kalimat ini udah dipatenkan buat 30 tahun ke depan buat promo wisata Riau.
Kecuali perang air serta bakar tongkang yang udah mendunia, masihlah ada beberapa acara pariwasata yang dapat di nikmati wisatawan sewaktu bertandang ke Riau. Oleh karenanya, Fahmi gak bosan-bosannya mengatakan " Marilah ke Riau " .
Komentar
Posting Komentar