5 Wisata Populer Ini Ditutup Akibat Ulah Manusia, Salah Satunya di Indonesia Simak Ulasanya

1. Gletser Chacaltaya di Bolivia

Bongkahan es batu ini tercipta dari 18.000 tahun waktu lalu serta adalah salah satunya yang paling tinggi di Amerika Selatan.

Akan tetapi semenjak tahun 1980, lokasi ini mulai mencair secara cepat serta pada tahun 2009, bongkahan es menghilang seutuhnya karena pemanasan global

2. Danau Poopo, Bolivia

Baca Juga : Kapal Pelni Egon

Pada tahun 2016, danau Poopo diberitakan mongering karena pergantian iklim serta peningkatan pertanian serta pertambangan yang ada di sekelilingnya.

Ini adalah kali ke-2 danau Poopo mongering. Awal mulanya, danau ini mongering pada tahun 1994 akan tetapi kembali terisi sebab air hujan.

3. Wedding Cake Rock, Australia

Bukit berbatuan ini jadi begitu popular pada tahun 2015 serta mesti ditutup sebab kecemasan mengenai kestabilan tempatnya yang kurang kuat.

Akan tetapi penutupan, intimidasi denda, serta bahkan juga kedatangan polisi tidak dapat menahan wisatawan melompati pagar cuma sebab ingin berfoto dalam tempat yang indah ini.

4. Duckbill, Oregon

Monumen batu ini adalah tempat wisata yang popular sampai 29 Agustus 2016. Akan tetapi sekumpulan orang merusak monument alam ini sebab awal mulanya ada seorang rekan yang terluka disana.

Artikel Terkait : Kapal Pelni Sangiang

5. Pont des Arts, Paris

Jembatan yang diketahui sebab kunci gembok cinta ini mempunyai berat totalnya seputar 45 ton. Pemerintah ditempat mencemaskan kondisi sungai Seine sebab jumlahnya kunci kunci gembok yang dilemparkan ke dalamnya.

Cemas pun jika jembatan akan rubuh sebab beban dari jumlahnya kunci gembok disana. Pada akhirnya, pemerintah ditempat juga melepas beberapa puluh ribu kunci gembok serta menempatkan panel kaca, hingga orang tidak dapat kembali menutup kunci gembok cinta disana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmati Hari Libur dengan Wisata Mancing di Jambi Simak Ulasanya

Ternyata Kapal Tanker yang Karam di NTT Rusak Biota Laut

Karena Antisipasi Teror, Wisatawan Wajib Lewat Alat Deteksi di Candi Borobudur