Ternyata Kapal Tanker yang Karam di NTT Rusak Biota Laut

Kapal tanker Ocean Princes karam di perairan dekat pesisir Desa Aemoli, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) . Kapal karam itu ikut mengakibatkan kerusakan biota laut pada ruangan Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar serta laut sekelilingnya.

" Team telah tuntas mengerjakan investigasi di lapangan pada Kamis, (3/1) petang. Team mendapatkan ada rusaknya bioata laut di lokasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar, Alor serta mengkalkulasi kerugian, " kata Kepala Dinas Kelautan serta Perikanan Nusa Tenggara Timur (NTT) Ganef Wurgiyanto, yang diambil dari Pada, Jumat (4/1/2019) .

Sehabis team mengerjakan hitungan, pihaknya jadwal kapal pelni bakal ajukan terhadap pemilik kapal tanker untuk membayar tukar rugi sama dengan ketetapan laku. Berkenaan peluang dibawa ke pengadilan, ia mengemukakan, pihaknya cuma menuntut tukar rugi tidak adanya proses hukum.

" Kami cuma dapat memohon tukar rugi. Tak ada proses hukum sebab moment yang mengakibatkan rusaknya bioata laut pada lokasi laut yang dilindungi masuk dalam kelompok tragedi, " ujarnya.
Baca Juga:

Sama seperti diberitakan Pada, Kapal tanker Ocean Princess dilaporkan karam di pesisir kepulauan Alor, Kabupaten Alor, NTT, waktu dalam pelayaran dari Dili, Timor Leste, ketujuan Singapura, pada 28 Desember. Kapal itu membawa bahan bakar minyak (BBM) model solar dari Dili, Timor Leste, dengan arah Singapura. Kapal yang dinahkodai Kapten Ahira Sroyer itu diikuti 18 anak buah kapal (ABK) .

Kapal berbendera Cook Island (Kepulauan Cook) itu karam pada titik koordinat 0810`944 " Lintang Selatan (LS) , serta 12425`53T " Bujur Timur (BT) di lokasi perairan laut kira-kira Desa Aemoli

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikmati Hari Libur dengan Wisata Mancing di Jambi Simak Ulasanya

Karena Antisipasi Teror, Wisatawan Wajib Lewat Alat Deteksi di Candi Borobudur